Merokok dalam Arena Dominasi Kapital dan Religi: Suatu Kajian Teoritik

  • Agus Setyawan
Keywords: Rokok, Dominasi, Kapital, Religi

Abstract

Perilaku merokok dalam masyarakat tidak lepas dari proses saling tarik menarik kepentingan menguasai konsumen sebagai “sumber” pendapatan antara pabrik rokok dan pemuka agama. Studi ini memotret maraknya kebiasaan merokok dalam lingkungan religius pondok pesantren dimana kedua kepentingan berjalan saling tarik menarik, bahkan terkesan seperti piramida berujung ganda. Santri sebagai konsumen menjadi ajang perebutan pengaruh diantara keduanya dan agaknya industri rokok yang berhasil menguasainya. Tulisan ini hendak menjelaskan dari sudut teoritik mengapa fenomena merokok semakin luas, bahkan sudah jauh masuk ke wilayah religius, khususnya agama Islam yang notabene memberikan derajat “makruh” pada rokok. Institusi pendidikan umum hingga khusus (pesantren) - agaknya tidak bisa maksimal melakukan pendidikan kesehatan yang terkait dengan rokok. Bahkan terkesan kalah di kendang sendiri.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badil, Rudy, 2011. Kretek Jawa: Gaya Hidup Lintas Budaya. Jakarta: KPG.
Baudrillard, Jean. 1999. The Consumer Society: Myths and Structures. London, Thousan Oak, New Delhi: SAGE Publication.
Berger, Peter L. 2005. Piramida Kurban Manusia, terj. A. Rahman Toleng. Jakarta: LP3ES.
Bourdieu, Pierre. 2001. Masculine Domination, terj. Richard Nice. California: Stanford University Press.
Castles, Lance. 1982. Tingkah Laku agama, Politik dan Ekonomi di Jawa: Industri Rokok Kudus. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
____________. “Note on The Islamic School at Gontor” dalam Indonesia, No. 1 (April 1966)
Christy, Des. 2012. “ Rokok dan Jilbab” dalam Perempuan Berbicara Kretek. Jakarta: Indonesia Berdikari
David Graeber, “Consumption” dalam Current Anthropology, Vol. 52 Th. 2011
Eriksen, Thomas Hylland. 2004. What is Anthropology?. London: Pluto Press.
Francis N. Lovett,. “Domination: A Preliminary Analysis” dalam The Monist Vol. 84, No. 1 Th.2001
Freud, Sigmund, 2003. Teori Seks, terj. Apri Danarto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/01/03/180000826/produksi.rokok.anjlok.6.miliar.batang.penerimaan.cukai.turun.di.2016.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/01/03/180000826/produksi.rokok.anjlok.6.miliar.batang.penerimaan.cukai.turun.di.2016.
https://kbbi.web.id/dominasi diakses pada tanggal 8 Mei 2018 pukul 13.25 WIB.
Jampes, Syaikh Ihsan. tt. Irsyad al-Ikhwan li Bayani Syaroba al-Qohwah wa al-Dukhon. Kediri: tt
Magnis-Suseno, Frans. 1988. Etika Politik. Jakarta: Gramedia.
Majalah Selaras, Volume 41, Th. III/2014
Margana, S. dkk, 2014. Kretek Indonesia: Dari Nasionalisme hingga Warisan Budaya. Yogyakarta: FIB UGM & PUSKINDO.
Mosca, Gaetano. 1939. The Rulling Class. New York & London: McGraw-Hul Book Company, Inc.,
Nawi Ng, L. Weinehall, dan A. Öhman, 2007. ‘If I Don’t Smoke, I’m Not a Real Man’—Indonesian Teenage Boys’’ Views about Smoking,’” Health Education Research 22, no. 6 (1 Desember).
Santosa, Imam Budhi. 2012. Ngudud: Cara Orang Jawa Menikmati Hidup. Yogyakarta: Manasuka
Saptari, Ratna. “Diferensiasi Buruh dalam Industri Rokok Kretek”, dalam Prisma, No. 1 Th. 1992
Satiti, Alfi. 2011. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: DataMedia.
Weber, Max. 2009. Sosiologi, terj. Noorkholish.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zulkifli. 2010. Kontroversi Rokok: Sumbangan Rokok, Fatwa Haram, dan Politisasi Rokok. Yogyakarta: Ghra Pustaka.
Published
2019-11-13
How to Cite
Setyawan, A. (2019). Merokok dalam Arena Dominasi Kapital dan Religi: Suatu Kajian Teoritik. MUHARRIK: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 2(2), 115-124. https://doi.org/10.5281/zenodo.3544201
Abstract views: 966 , PDF downloads: 800