Fenomena Seleb Hijrah: Tendensi Ekslusivisme dan Kemunculan Kelompok Sosial Baru
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Religious behavior nowadays has became a sector which has a lot of change. Modernity and globalization formed a society that was worried on their religious identity. This problem deliver to a new trend amongst young people and Indonesian celebrities. Campaigns of movement extensively spread on media social, self convertion to religious individuals also known as “seleb hijrah”. The massive movement of hijrah lead by various groups that caused alteration the meaning of it and increased activities of religion commodification. Society today has liberation to select literature of hijrah concept that are available in the media. Media extention facilitate spreading of the existence of seleb hijrah which eventually form new communities such as “Kajian MuSaWaRah”. Data obtain through social media, various video and articles discussing the same topic. This paper aims to scientifically explore and critically examine the phenomenon of seleb hijrah that have occurred among artists in recent years. Examine further the emergence of tendency of exclusivism in modern social circle. In addition, the article also explain the tendency of religious commodification in artists circle, in which called them selves with preacher. Nadirsyah Hosen said that hijrah activity amongst celebrities should not only be a popular trend to moving stage in seek of audiences. The majority of artists who are members of the group, innovate to maintain their existence in the public sphere.
Keywords: hijrah, artist, exclusivism, identity
Abstrak
Perilaku keagamaan masa kini telah menjadi bidang yang banyak mengalami perubahan. Modernitas dan globalisasi kemudian membentuk masyarakat yang terguncang akan identitas keagamaannya. Kekhawatiran ini kemudian menghasilkan tren baru di kalangan anak muda dan selebriti Indonesia. Kampanye gerakan untuk menjadi pribadi religius yang dilakoni para artis kemudian marak ditemukan di media sosial atau yang juga dikenal dengan seleb hijrah. Gerakan massif hijrah yang dilakukan oleh berbagai kalangan, menyebabkan terjadinya pergeseran makna hijrah serta meningkatnya aktivitas komodifikasi yang menjadikan agama sebagai obyeknya. Masyarakat dewasa ini bebas untuk memilih referensi hijrah dari sekian banyak sumber yang telah tersedia di media. Ekstensi media mempermudah penyebaran eksistensi artis hijrah yang akhirnya membentuk sebuah komunitas baru seperti Kajian MuSaWaRah. Data didapatkan melalui media sosial, berbagai video kajian serta artikel-artikel yang membahas topik yang sama. Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri dan mengkritisi secara ilmiah fenomena seleb hijrah yang terjadi di kalangan artis beberapa tahun terakhir. Menelaah lebih jauh munculnya kecenderungan ekslusivisme kelompok sosial modern. Selain itu, artikel juga memaparkan terjadinya kecenderungan komodifikasi agama di dalam kelompok artis yang mulai mengidentifikasikan diri sebagai kelompok pendakwah. Mengutip tulisan Nadirsyah Hosen, aktivitas hijrah di kalangan artis seharusnya tidak hanya menjadi tren populer perpindahan panggung dalam mencari audiensi. Mayoritas artis yang tergabung ke dalam kelompok ini kemudian berinovasi untuk tetap mempertahankan eksistensi mereka di ranah publik.
Kata kunci: hijrah, artis, eksklusivisme, identitas
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
The author(s) retain/s the copyright and grant/s Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial the first publication rights licensed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0) , which allows others to access (search, read, download and quote), share (copy and redistribute the material in any media or format) and adapt (mix, modify and develop) works for legitimate non-commercial purposes, with recognition of the authorship of the work and its initial publication in this journal.
References
Ansori, Teguh. “Revitalisasi Dakwah Sebagai Paradigma Pemberdayaan Masyarakat”. Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol. 2 No.1, 2019.
Dwijayanto, Arik. “Managing Democracy in Malaysia: Identity, Minorities and Representation.” Jurnal ARISTO: Social, Politic, Humaniora Vol.8 No.1. 2020.
Esposito, John L. Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern. jilid 2, Bandung: Penerbit Mizan. 2001.
Fauzia, Ika Yunia. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup. 2013.
Jazuli, Ahzami Samiun. Hijrah Dalam Pandangan Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani. 2006.
Juliawan, B. Hari. Mampukah Kelas Bertahan dalam Kepungan Identitas?. Yogyakarta: Majalah BASIS, No. 05-06 THN. 68. 2019.
Ibrohim, Busthomi. Memaknai Momentum Hijrah. Jurnal Ilmiah Pendidikan STUDIA DIDAKTIKA, Vol. 10 No. 2 Th 2016.
Echchaibi, Nabil. “From Audio Tape to Video Blogs: Delocalisation of Authority in Islam”. Journal Nation and Nationalism, Vol. 17, No. 1, 2011.
Einstein, Mara. Brands of Faith: Marketing Religion in a Commercial Age, New York: Routledge. 2008.
Kailani, Najib dan Sunarwoto. “Televangelisme Islam Dalam Lanskap Otoritas Keagamaan Baru” dalam Ulama dan Negara Bangsa: Membaca Masa Depan Islam Politik di Indonesia, Yogyakarta: PusPIDeP. 2019.
Lyansari, Kirana Nur. Hijrah Celebrity: Creating New Religiosities, Branding Economics of Lifestyle in the Age of Muslim Mass Comsumption. Jurnal Studi Keislaman, Vol. 18, No. 2, Desember 2018.
Masud, Muhammad Khalid, Armando Salvatore dan Matin bvan Bruinessen, Islam and Modernity. Edinburgh: Edinburgh University Press. 2009.
Mohammed, Rosli bin. “The Impact of Character Branding Through Media: A Case Study of TV al-HIjrah’s Ustaz Celebrity Programme”. Journal of Islamic Research, Vol. 9, No. 2, 2015.
Lofton, Kathryn. “Religion and the American Celebrity”. Journal Social Compass, Vol. 58, No. 3, 2011.
Pratt, Douglas. “Exclusivism and Exclusivity: A Contemporary Theological Challenge.” Journal Pacifica. October 2007.
Scott, John. ed. Sosiologi: The Key Concept, terj. Tim Penerjemah Labsos FISIP UNSOED, Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Trinitapoli, Jenny. “Religious Exclusivism Among U.S Adolescents.” Journal The Sociological Quarterly, Vol. 48, No. 3, 2007.
Ubaidillah, A dkk. Pendidikan Kewargaan Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press. 2000.
Wicandra, Obed Bima. “Graffiti di Indonesia: Sebuah Politik Identitas ataukah Tren?.” Jurnal Nirmana, Vol. 8, No, 2, Juli 2006.
Internet
DetikCom. Fenomena Hijrah di Kalangan Anak Muda. Diakses di laman https://news.detik.com/kolom/d-3840983/fenomena-hijrah-di-kalangan-anak-muda. 30 Januari 2018.
kumparanHITS. Kebahagian Arie Untung Melihat Fenomena Selebriti Hijrah. Diakses di laman https://kumparan.com/kumparanhits/kebahagiaan-arie-untung-melihat-fenomena-selebriti-hijrah-1541752596163016260. 09 November 2018.
Hipwee.Com. Trend Baru! Deretan Artis yang Menggeluti Bisnis Kue. Diakses di laman https://www.hipwee.com/opini/tren-baru-deretan-30-artis-indonesia-yang-menggeluti-bisnis-kue-oleh-oleh-khas-kekinian/. 19 Juli 2017.
Sentral Berita, Zasia dan Irwansyah Ramaikan Wisata Kuliner Kota Medan: Cake Berbahan Pisang Barangan. diakses di laman https://sentralberita.com/2017/11/zascia-sungkar-irwansyah-ramaikan-kuliner-di-medan-cake-berbahan-dasar-pisang-barangan/. 19 November 2017.
Idn Time, 10 Potret Kajian Musawarah, Kelompok Pengajian Artis Hijrah, diakses di laman https://www.idntimes.com/hype/entertainment/ika-pratiwi-1/potret-kajian-musawarah-kelompok-pengajian-artis-hijrah-hp-c1c2-1, 01 Oktober 2019.
Instagram Kajian MuSaWaRah https://www.instagram.com/kajianmusawarah/
Instagram Arie Untung (@ariekuntung)
Twitter Nadirsyah Hosen (@na_dirs)
Youtube channel Al-Muwatta
Youtube channel Kajian Musawarah