KAJIAN SEMIOTIK BUDAYA MASYARAKAT: Nilai Keislaman dalam Tradisi Ter-ater di Lumajang

  • Abdul Kodir Jailani Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang
  • Rio Febriannur Rachman Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang
Keywords: Tradition, Ter-ater, Semiotics, Islam

Abstract

This article examines the Islamic values ​​embodied in the “ter-ater” tradition in Lumajang. “Ter-ater” is a habit of the people in Lumajang, at certain moments, distributing food to neighbors or relatives in the surrounding environment. Before food is distributed, the people pray tohether first. The method used in this study is qualitative with a semiotics approach. The research location is Kalipenggung Village, Randuagung District, Lumajang Regency. Data collection techniques are interviewing, observing, and studying literature. Data analysis are performed by reducing or sorting, presenting, and formulating conclusions. The results of this study state that there are Islamic values ​​in the “ter-ater” tradition, among others, to foster a spirit of charity, strengthen brotherhood among Muslims, and preserve good habits in the community. This research is useful as an addition to the scientific literature in the field of communication, especially the science of semiotics, in connection with the study of the traditions of the Islamic community.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cangara, Hafied. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Dwijayanto, A., & Rohmatulloh, D. (2018). Ponorogo, The Little Java: Potret Kebudayaan dan Keagamaan Masyarakaat Muslim Ponorogo Abad XX. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 13 (01), 1-31.
Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hasan, Musohihul. (2015). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Maulid Nabi Muhammad SAW, Jurnal Studi Keislaman Al-Insyiroh, 1, 180-213
John Fiske. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muzainah, Gusti. (2019). Baantar Jujuran Dalam Perkawinan Adat Masyarakat Banjar, Jurnal Studi Keislaman Al-Insyiroh, 5, 10-32
Nawiroh, Vera. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Peirce, C. S. (1931-1958). Collected Papers, Vols. 1-6, C. Hartshorne, And P. Weiss (Eds.), Vols. 7-8, A. W. Burks (Ed.). Cambridge, Ma: Harvard Uni¬versity Press.
Rachman, R. F. (2015). Spirituality Through Images Of Nature In November Day At Mc Clure’s. Nobel Journal, 6, 1-9.
¬¬____________. (2017). Menelaah Riuh Budaya Masyarakat Di Dunia Maya. Jurnal Studi Komunikasi, 1, 206-222.
____________. (2018). Dakwah Intraktif Kultural Emha Ainun Nadjib. Jurnal Spektrum Komunikasi, 6, 1-9.
____________. (2019). Optimalisasi Media Digital Berbasis Kemaslahatan Umat Dalam Program Pahlawan Ekonomi Surabaya. Iqtishoduna: Jurnal Ekonomi Islam, 8, 273-292.
____________. (2016). Representasi Islam Di Film Amerika Serikat. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2, 1-12
____________. (2019). Optimalisasi Teknologi Komunikasi Informasi Command Center Bagi Efektifitas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 5, 170-180.
Ramdhan, Tri Wahyudi. (2018). Islam Nusantara: Pribumisasi Islam Ala NU, Jurnal Studi Keislaman Al-Insyiroh, 2, 73-91
Said, M. (2019). Rekontekstualisasi Pemikiran Islam Dalam Manhaj Ushul Fiqh Hassan Hanafi. Muharrik: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 2(01), 1-14.
Saniatun Tiningsih. (2019). Perubahan Pesan Kepada Semiotika Dengan Melakukan Tradisi Josonjo Di Desa Jenggrong, Kabupaten Lumajang. Skripsi pada Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, tidak diterbitkan
Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Subahri, Bambang. (2018). Pesan Simbolik Tradisi Sandingan Pada Masyarakat Pandalungan Di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 4, 292-305.
Subahri, Bambang. 2020. Pesan Semiotik Pada Tradisi Makan Tabheg Di Pondok Pesantren. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 6, 88-103.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Ban.dung: Alfabeta.
Suryadi, A. (2019). Model Dakwah Kirun Melalui Media Pertunjukan Seni Opera Campur Santri Di Desa Bulu, Sambit, Ponorogo. Muharrik: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 2, 99-114.
Syaltut, Syaikh Mahmud. (2006). Fatwa-Fatwa Penting Syekh Shaltut (Dalam Aqidah Perkara Gaib Dan Bid’ah. Jakarta: Darus Sunnah Pres.
Sztompka, Piotr. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.
Usman, Huseein. (1996). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahid, Abdurrahman. 2001. Pergulatan Negara, Agama, Dan Kebudayaan. Jakarta: Desantara.
Wibowo, Indiwan Setowahyu. (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Yustion, Dkk. (1993). Islam dan Kebudayaan Indonesia: Dulu, Kini, Dan Esok. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal
Published
2020-08-24
How to Cite
Jailani, A., & Rachman, R. (2020). KAJIAN SEMIOTIK BUDAYA MASYARAKAT: Nilai Keislaman dalam Tradisi Ter-ater di Lumajang. MUHARRIK: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 3(02), 125-137. https://doi.org/10.37680/muharrik.v3i02.460
Abstract views: 2478 , PDF downloads: 2731