Patriarchy and Women’s Emancipation in Indonesian Film: Marlina the Murderer in Four Acts and Perempuan Berkalung Sorban

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nabila Marasabessy

Abstract

This study aims to analyze the differences in the concept of women's emancipation displayed by Marlina in the film Marlina the Killer in Four Acts and Anisa in the film Perempuan Berkalung Sorban. These films tell different stories about women who fight for their rights, but both have a storyline in which Marlina and Anisa are shackled to a patriarchal culture. This study uses data analysis based on John Fiske's television code theory and semiotic analysis with a gender approach. An in-depth analysis and study show the character of women's emancipation in the second film. First, the Marlina film, The Murderer in Four Acts, shows an emancipated female character who can live independently and dare to defend herself when insulted or sexually harassed by men. Women are also entitled to the same legal justice as men. Meanwhile, the concept of emancipation in the film Perempuan Berkalung Sorban shows the emancipated character of women who have the right to reject polygamy and gain extensive knowledge but remain in their nature as children, mothers, and wives. Women also have the right to express their thoughts and feelings and choose whom they will marry.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Marasabessy, N. (2021). Patriarchy and Women’s Emancipation in Indonesian Film: Marlina the Murderer in Four Acts and Perempuan Berkalung Sorban. MUHARRIK: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 4(02), 143-168. https://doi.org/10.37680/muharrik.v4i02.821

References

Abidin, Z. (2017). Kesetaraan gender dan emansipasi perempuan dalam pendidikan Islam. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(01), 1-17.
Anakotta, E. (2020). Dekonstruksi Budaya Patriakhal Pada Film Perempuan Berkalung Sorban. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran), 3(2), 261-275.
Anggraini, T. R. (2021). Gagasan Emansipasi Wanita melalui Konsep Tokoh Kartini. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 35-44.
Arimbi, D. A. (2009). Reading contemporary Indonesian Muslim women writers: Representation, identity and religion of Muslim women in Indonesian fiction (p. 240). Amsterdam University Press.
Arimbi, D. A. (2017). Abidah El Khalieqy’s Struggles of Islamic Feminism Through Literary Writings. In Women, Religion, and the Gift (pp. 21-34). Springer, Cham.
Badan Pusat Statistik atau BPS. (2019). Kajian Perhitungan Indeks Ketimpangan Gender. www.bps.go.id
Basnapal, R. A., & Wulan, R. R. (2019). Presentasi Perempuan Dalam Perspektif Ekofeminisme Pada Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. Jurnal Komunikasi, 13(2), 151-164.
Ersyad, F. A., & Intan, P. (2020). Kekerasan Simbolik Dalam Film Studi Kasus Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Vol. 5 No. 2
Hastadewa, G. (2019). TA: Perancangan Buku Fotografi Story Kesenian Sumba Timur sebagai Upaya Pengenalan Kesenian dan Kebudayaan Sumba Timur kepada Masyarakat (Doctoral dissertation, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya).
Karkono, K., Maulida, J., & Rahmadiyanti, P. S. (2020). Budaya Patriarki dalam Film Kartini (2017) Karya Hanung Bramantyo. Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 2(1).
Kompas.Com. (2021). Diambil Pada 20 Juni 2021. Dari Website Resmi : https://bit.ly/3zH7q0y
Ma’ani, A. S. I. (2013). Agama Politik Moral. Malang: Anggota IKPI.
Majid, F. (2021). Emansipasi Wanita Menurut Al-Qur'an. Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits, 15(1), 161-194.
Miftahuddin, L. H. (2018). Ulama dan Media Sosial: Analisis Pesan Dakwah KH Mustofa Bisri di Twitter. MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial, 1(02), 117-135.
Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penilitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Munandar, U. (Ed). (1985). Proseding Seminar Emansipasi Wanita Harapan atau Kenyataan dan Seminar Peran Ganda Wanita Dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Mustikawati, C. (2015). Pemahaman Emansipasi Wanita. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(1), 65-70.
Oktavianus, P. J. (2019). Analisis Semiotika Ketidakadilan Gender terhadap Perempuan dalam Film Marlina si Pembunuh Empat Babak. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 7(3).
Omorodion, M.O. (2018). Economic Recession, Female Economic Empowerment And Emancipation: A Study Of Osita Ezenwanebe’s Adaugo And Akachi Ezeigbo’s Hands That Crush Stones. Nigerian Theatre Journal, 18(1), 76.
Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar Gender Dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Yogyakarta : Garudhawaca.
Sakina, A. I. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki Di Indonesia. Share: Social Work Journal, 7(1), 71-80.
Stanton, M. E. (2020). Paradoxical Feminism: Attempts At Gender Equality In The French Revolution. Young Historians Confference. Portland State University.
Wahono, D. Y. C., Nas Haryati, S., & Sumartini, S. S. (2015). PENGARUH KEKUASAAN LAKI-LAKI TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL THE CHRONICLE of KARTINI KARYA WIWID PRASETYO: KAJIAN FEMINISME. Jurnal Sastra Indonesia, 4(1).
Wellem, F. D. (2004). Injil dan marapu: suatu studi historis-teologis tentang perjumpaan Injil dengan masyarakat Sumba pada periode 1876-1990. BPK Gunung Mulia.
Wulandari, A. (2020). REPRESENTASI PEREMPUAN JAWA SITI WALIDAH DALAM FILM NYAI AHMAD DAHLAN. SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 14(2).