Analisis Perkawinan Beda Agama Perspektif KHI, HAM dan CLD-KHI

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Rizqon Rizqon

Abstract

Marriage is the right of every individual that should not be discriminated against. Nowadays, the issue of interfaith marriage often reaps a lot of debate, especially regarding its prohibition which is considered to discriminate against rights, as well as regarding its permissibility which is considered to be contrary to the constitution and religious norms. The purpose of this study was to analyze interfaith marriages from the perspective of KHI, HAM and CLD-KHI. This research is a library research type. The approach used is a normative approach, which aims to analyze interfaith marriages from a legal perspective, namely KHI, HAM and CLD-KHI. The data contained in the research was collected using the Documentation technique, then analyzed using the Content Analysis technique. From the results of this study it was found that the freedom to build a household in human rights has a relationship with the Marriage Law in force in Indonesia. Human rights only guarantee the freedom and protection of individual rights to marry, while their legal status still refers to the Marriage Law and the Marriage Law. KHI through its articles has strictly prohibited interfaith marriage, because according to KHI marriage is only valid if it is carried out by two people who have the same belief or religion. The CLD-KHI as a counter text to the KHI allows the practice of interfaith marriages on the grounds of upholding the principles of pluralism, nationalism, democracy, and human rights. This permissibility denies the articles in the KHI such as the prohibition, prevention, and annulment of marriages due to different religions. The conclusion is that interfaith marriages are normatively strictly prohibited in Indonesia. His abilities based on the principles of pluralism, democracy or human rights cannot be applied in Indonesia, where normatively the marriage law refers to religious law

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rizqon, R. (2022). Analisis Perkawinan Beda Agama Perspektif KHI, HAM dan CLD-KHI. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(1), 13-24. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v4i1.1499

References

Abduh, M. (1954). Tafsir al-Manar. Mesir: Daar al-Manaar.
Aibak, K. (2017). Kajian Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Kalimedia.
al-Zuhaili, W. (1989). Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh. Beirut: Daar al-Fikr.
Andayani, D. (2022, Maret 9). Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Wamenag: Tidak Tercatat di KUA. Diambil 8 Mei 2022, dari Detiknews website: https://news.detik.com/berita/d-5975172/viral-pernikahan-beda-agama-di-semarang-wamenag-tidak-tercatat-di-kua.
Anwar, Moch. (1991). Dasar-Dasar Hukum Islam dalam Menetapkan Keputusan di Pengadilan Agama. Bandung: CV. Diponegoro.
Ashsubli, M. (2015). Undang-Undang Perkawinan Dalam Pluralitas Hukum Agama. Jurnal Cita Hukum, 3(2).
Asmin. (1986). Status Perkawinan Antar Agama Ditinjau Dari Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
asy-Syafi’i, M. bin I. (t.t.). Al-Umm. Beirut: Daar al-Fikr.
Azra, A. (2008). Kajian Tematik al-Qur’an Tentang Ketuhanan. Bandung: Angkasa.
Bahri, A. S. (2020). Akibat Hukum Perkawinan Beda Agama Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. AL-SYAKHSHIYYAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan, 2(1).
Baso, A. (2005). Pernikahan Beda Agama, Kesaksian, Argumen Keagamaan Dan Analisis Kebijakan. Jakarta: Komnas HAM.
Basrowi, & Suwandi. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiarti. (2016). Integrasi Agama dan Negara dalam Produk Hukum Perkawinan Perspektif Negara Hukum Indonesia. Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 2(1).
Farasolina, R. (2022, Maret 7). Foto Pernikahan Beda Agama di Kota Semarang Viral di Media Sosial. Diambil 7 Mei 2022, dari Kompas.com website: https://regional.kompas.com/read/2022/03/07/173048978/foto-pernikahan-beda-agama-di-kota-semarang-viral-di-media-sosial
Fitrawati, F. (2021). Diskursus Perkawinan Beda Agama di Indonesia dalam Tinjauan Universalisme HAM dan Relativisme Budaya. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 20(1).
Ghofar, A. Abd. (1992). Hukum Perkawinan Antar Agama Menurut Agama Islam, Kristen dan UU. Perkawinan. Jakarta: CV. Gramada.
Hadikusuma, H. (1990). Hukum Perkawinan Indonesia menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama. Bandung: Mandar Maju.
Hadikusuma, H. (2007). Hukum Perkawinan di Indonesia, Hukum Adat, Hukum Agama. Bandung: Mahdar Maju.
Hidayati, S. (2017). Penyesuaian Budaya dalam Perkawinan. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 1(1).
Humbertus, P. (2019). Fenomena Perkawinan Beda Agama Ditinjau dari UU 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Law and Justice, 4(2).
Ibad, M. B. (2019). Perkawinan Beda Agama Perspektif Majelis Ulama Indonesia dan Muhammadiyah. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 9(1).
Insawan, H. (2008). Perkawinan Beda Agama: Menakar Nilai-Nilai Keadilan Kompilasi Hukum Islam Resensi Karya M. Karsayuda. al-‘Adl: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, 1(1).
Karsayuda, M. (2006). Perkawinan Beda Agama: Menakar Nilai-Nilai Keadilan Kompilasi Hukum Islam. Yogyakarta: Total Media Yogyakarta.
Katsir, I. (t.t.). Tafsir Al-Qur’an al ‘Adzim Juz I. Mesir: Isa al-Babi al-Halabi.
latief, D. (1982). Aneka Hukum Perceraian di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mediya Rafeldi (Pengh.). (2016). Kompilasi Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan, Wakaf & Penyelenggaraan Haji (1 ed.). Jakarta: ALIKA.
Monib, Mohammad, & Bahrawi, I. (2011). Islam dan Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan Nurcholis Madjid. Jakarta: PT. Gramedia.
Monib, Muhammad, & Nurcholis, A. (2013). Fiqh Keluarga Lintas Agama, Panduan Multidimensi Mereguk Kebahagiaan Sejati. Yogyakarta: Kaukaba.
Muchaddam, A. (2014). Hukum Perkawinan Beda Agama. P3DI, 6(23).
Mutakin, A. (2021). Fiqh Perkawinan Beda Agama di Indonesia: Kajian atas Fatwa-Fatwa NU, MUI dan Muhammadiyah. Al-Ahwal, 14(1).
Nurcholis, A. (2004). Memoar Cintaku Pengalaman Empiris Pernikahan Beda Agama. Yogyakarta: LKiS.
Nurmaya, E. R. (2022, Maret 19). Pernikahan Beda Agama Stafsus Jokowi: Ayu dan Gerald Umumkan Lewat Instagram, Mohon Doa dan Dukungan. Diambil 7 Mei 2022, dari SuaraMerdeka.com website: https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-042994588/pernikahan-beda-agama-stafsus-jokowi-ayu-dan-gerald-umumkan-lewat-instagram-mohon-doa-dan-dukungan
Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Jakarta.
Qardhawi, M. Y., & Mu’ammal Hamidy (Terj.). (1976). Al-Halal wa al-Haram fi al-Islam. Surabaya: Bina Ilmu.
Rozi, M. F. (2017). Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Membangun Masyarakat Madani; Kajian Paradigmatik. Al-Ibrah, 2(2).
Rusyd, I. (1995). Bidaayatu al-Mujtahid wa Nihayatu al-Muqtashid. Beirut: Daar al-Fikr.
Saputra, A. (2022). Pasangan Nikah Beda Agama Islam-Kristen Ini Disahkan PN Pontianak. Diambil dari https://news.detik.com/berita/d-5987171/pasangan-nikah-beda-agama-islam-kristen-ini-disahkan-pn-pontianak.
Setiyanto, D. A. (2017). Larangan Perkawinan Beda Agama dalam Kompilasi Hukum Islam Perspektif Hak Asasi Manusia. AL-DAULAH: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 7(1).
Suhadi. (2006). Kawin Lintas Agama: Perspektif Kritik Nalar Islam. Yogyakarta: LKiS.
Sumbulah, U. (2015). Pluralisme dan Kerukunan Umat Beragama Perspektif Elite Agama di Kota Malang. Analisa Journal of Social Sience and Religion, 22(1).
Suprapti. (2014). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Rumah Tangga dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Karakter Generasi Muda. Jurnal Manajemen Dirgantara, 7.
Surakhmad, W. (1981). Buku Pegangan Cara Merencanakan Cara Menulis Cara Menilai Paper Skripsi Thesis Disertasi. Bandung: Tarsito.
Syatha, S. B. (t.t.). I’anah at-Thalibin. Mesir: Daar al-Ihya Kitab al-‘Arabi.
Team Citra Umbara (Pengh.). (2017). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (8 ed.). Bandung: Citra Umbara.
Thobroni, F. (2011). Kawin Beda Agama dalam Legislasi Hukum Perkawinan Indonesia Perspektif HAM. Al-Mawardi: Journal Islamic Law, 11(2).
Tihami, M. A., & Sahrani, S. (2009). Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap. Jakarta: Rajawali Pers.
Tim kelompok kerja pengarusutamaan gender Departemen Agama. (2004). Pembaruan Hukum Islam: Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Pokja PUG Depag RI.
Usman, & Suparman. (1995). Perkawinan Antar Agama dan Problematika Hukum Perkawinan di Indonesia. Serang: Saudara.
Wahid, M. (2014). Fiqh Indonesia: Kompilasi Hukum Islam dan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam dalam Bingkai Politik Hukum Indonesia. Bandung: ISIF.
Yanggo, H. T., Yafie, A., Ali Mustafa Yaqub, & Neng Djubaidah. (2004). Membendung Liberalisme (1 ed.). Jakarta: Republika.
Yusdani. (2015). Menuju Fiqh Keluarga Progresif. Yogyakarta: Kaukab