Juridical Review of Inconsistency in The Implementation of Nafkah Iddah in Religious Court Rulings

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Widya Pratiwi
Arman Tjoneng

Abstract

In divorce cases involving talak ba'in sughra, providing iddah maintenance for ex-wives is still a controversial issue in legal practice. SEMA Number 2 of 2019 emphasizes that even if a wife is divorced through talak ba'in, she is entitled to iddah maintenance by prioritizing humanitarian considerations. However, irregularities arose due to differences in interpretation among judges, some of whom adhered firmly to Article 149 letter B and Article 119 of the Compilation of Islamic Law, which stipulates that a divorced wife is not entitled to iddah maintenance. This inconsistency results in wives' rights not being enforced evenly, thus compromising justice. This research uses normative juridical methods to analyze the application of law and legal interpretation regarding maintaining iddah. This underlines the critical role of the judge in determining the extent of the wife's right to iddah maintenance after divorce. To reduce this gap, there is an urgent need for the Supreme Court and high courts to align their interpretations. Achieving consensus regarding the implementation of SEMA Number 2 of 2019 across all judicial bodies will ensure consistent and fair treatment of wives who earn iddah income, align legal practices with humanitarian principles, and safeguard women's rights in the divorce process.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Pratiwi, W., & Tjoneng, A. (2024). Juridical Review of Inconsistency in The Implementation of Nafkah Iddah in Religious Court Rulings. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 6(2), 373-388. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v6i2.5166

References

Ajidin, Asep. (2022). Politik Hukum Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam Sistem Hukum Nasional. 1(4).Alasan Perceraian Berdasarkan PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. (2021, Desember 9). LBH “Pengayoman” UNPAR. https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/alasan-perceraian-berdasarkan-pp-nomor-9-tahun-1975-tentang-pelaksanaan-undang-undang-nomor-1-tahun-1974-tentang-perkawinan-dan-kompilasi-hukum-islam/
Alasan-Alasan Perceraian Menurut UU Perkawinan dan KHI. (t.t.). Diambil 31 Juli 2024, dari https://www.hukumonline.com/berita/a/alasan-perceraian-lt63ef4d314b617/
Asep Ajidin. (2022). Politik Hukum Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam Sistem Hukum Nasional. 1(4).
Ashari, B., & Fatimatuzzahro, S. (2022). PANDANGAN ISLAM TERHADAP IDDAH CERAI MATI WANITA KARIR DIDESA KANDANG TEPUS KECAMATAN SENDURO KABUPATEN LUMAJANG. Mabahits Jurnal Hukum Keluarga, 3(2).
Aswar. (2022). Penerapan Hak Ex Officio Hakim Terhadap Perkara Cerai Talak. Qadauna, 4(1).
Basuki Rekso Wibowo. (2011). Pembaharuan Hukum yang Berwajah Keadilan Majalah Hukum. IKAHI.
Dahwadin. (2020). HAKIKAT PERCERAIAN BERDASARKAN KETENTUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. YUDISIA : JURNAL PEMIKIRAN HUKUM DAN HUKUM ISLAM, 11(1).
Direktori Putusan. (t.t.). Diambil 19 April 2024, dari https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/3e88f7d000a62aba6bf86b4b158b9e58.html
Endang Pratiwi. (2022). Teori Utilitarianisme Jeremy Bentham: Tujuan Hukum atau Metode Pengujian Produk Hukum. Jurnal Konstitusi, 19(2), 5.
Faradistia Nur Aviva. (2023). Pengaruh Teori Positivisme Hukum dan Teori Utilitarianisme Hukum Dalam Penegakan Hukum Indonesia. JRP : Jurnal Relasi Publik, 1(4), 119. https://doi.org/10.59581/jrp-widyakarya.v1i4.1.
Faridah. (2020). Perbandingan Implementasi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan Dengan Hukum Dalam Perkara Perceraian. SAKINA: Journal of Family Studies, 4(3), 10.
Firdaus Zainal. (2022). Legal Reasoning Terhadap Batasan Asas Ultra Petitum Partium dalam Putusan Perkara Perdata. Journal of Lex Theory (JLT), 3(1), 85.
Ganna Yudkivska. (2022). Ex aequo et bono – Some Post-Mandate Reflections. 3(4), 435. https://doi.org/10.1163/26663236-bja10051
Hak-Hak Perempuan Dan Anak Pasca Perceraian. (t.t.). Diambil 21 April 2024, dari https://www.pa-brebes.go.id/layanan-hukum/hak-hak-perempuan-dan-anak-pasca-perceraian
Handayani, N., Ridwan, M. S., & Ishak, N. (2019). ANALISIS PELAKSANAAN SEMA NO. 2 TAHUN 2019 TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK PEREMPUAN PASCACERAI GUGAT. 2.
Hasanah, T. (2020). METODE ISTINBATH HUKUM NAFKAH IDDAH TALAK BAIN MENURUT SYAFI`IYYAH. 8(02).
Hasanah, U., & Abbas, S. (2021). NILAI KEADILAN HUKUM DALAM KHI DAN SEMA NO. 2 TAHUN 2019 TERKAIT DENGAN NAFKAH SUAMI KEPADA ISTRI DALAM PERKARA CERAI GUGAT. Ahkamul Usrah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam, 1(1).
Heniyatun, H., Sulistyaningsih, P., & Anisah, S. (2020). PEMBERIAN MUT’AH DAN NAFKAH IDDAH DALAM PERKARA CERAI GUGAT. Profetika: Jurnal Studi Islam, 21(1), 39–59. https://doi.org/10.23917/profetika.v21i1.11647
Ilman. (2012, Juli 26). Dasar Hukum Cerai Hidup dan Cerai Mati. https://www.hukumonline.com/klinik/a/dasar-cerai-hidup-dan-cerai-mati-lt500e39184ecbf/
Ilmas. (2022). Talak Qabla Al-Dukhul dan Permasalahannya |. https://www.pa-cilegon.go.id/artikel/638-talak-qabla-al-dukhul-dan-permasalahannya-tahun-2022-17-10
Iman, R. Q. & Joni. (2022). Talak Raj’i, dan Talak Ba’in Dalam Kajian Fiqih. https://www.pa-kudus.go.id/pdf/2022/ARTIKEL/15-Talak%20Bain%20dan%20Talak%20Raj'i%20Dalam%20Kajian%20Fiqih.pdf
Ita Rahmawati dan Joko Pranomo. (t.t.). Diambil 22 Juli 2024, dari https://pa-pekalongan.go.id/putusan/documents/2017/a%2BNopember-17-0375-cg%20ba%27in%20h-2017-Ita%20Rahmawati-Joko%20Pramono%2C8-11%20%282%29.pdf
Kemenag. (t.t.). Angka Cerai Turun 10% di 2023, Kemenag Dorong Peran KUA Jaga Ketahanan Keluarga. https://kemenag.go.id. Diambil 5 Juni 2024, dari https://kemenag.go.id/nasional/angka-cerai-turun-10-di-2023-kemenag-dorong-peran-kua-jaga-ketahanan-keluarga-rgQBT
Kemenag. (2023). Pak Ustad, Saya Telah Ditalak Bain, Masih Bolehkah Diajak Rujuk? https://kemenag.go.id. https://kemenag.go.id/tanya-jawab-fiqih/pak-ustad-saya-telah-ditalak-bain-masih-bolehkah-diajak-rujuk-WASk9
Khoirin Winta & Harjono. (2024). Analisis Yuridis Hak Ex Officio dalam Melindungi Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum Sebagai Pihak. Kultura: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(3), 123.
Lapian, L. G. (2012). Disiplin Hukum Yang Mewujudkan Kesetaraan Dan Keadilan. Yayasan Pustaka Buku Obor Indonesia.
Leon Trakman. (2008). Ex aequo et bono: Demystifying an Ancient Concept. Chicago Journal of International Law, 8(2).
MENCARI INSTRUMEN YANG EFEKTIF DALAM PEMENUHAN HAK ISTRI DAN ANAK AKIBAT PERCERAIAN | (14/12)—Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. (t.t.). Diambil 20 Juni 2024, dari https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/mencari-instrumen-yang-efektif-dalam-pemenuhan-hak-istri-dan-anak-akibat-perceraian
Miroslav Vacura. (2020). Problém Založení A Legitimizace Lidských Práv. VACURA, M.: The Problem of Foundation and Legitimization of Human Rights, 75(7), 519. https://doi.org/10.31577/filozofia.2020.75.7.1.
Mukti Arto. (2005). Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama (Cetakan ke 4). Pustaka Pelajar.
Philip Schofield. (2003). Jeremy Bentham, the Principle of Utility, and Legal Positivism. Current Legal Problems, 56(1), 1–39. https://doi.org/10.1093/clp/56.1.1
Pratama, R., & Prasetya, N. H. (2023). ANALISIS PENETAPAN MUT’AH DAN NAFKAH IDDAH TERHADAP ISTRI YANG NUSYUZ PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI PUTUSAN HAKIM No. 4(3).
Ramdani, R., & Syafitri, F. N. (2021). PENENTUAN BESARAN NAFKAH MADHIYAH, NAFKAH IDDAH DAN MUT’AH DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA. ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan, 15(1), 37–50. https://doi.org/10.15575/adliya.v15i1.11874
Rufaida, R. (2021). Akibat Hukum Adanya Perceraian. IQTISODINA, 4(2), 74–91.
Rusandi and Muhammad Rusli—2021—Merancang Penelitian Kualitatif DasarDeskriptif d.pdf. (t.t.).
Setiawan, D. (2022). Hak Ex Officio Hakim dalam Menetapkan Kewajiban Suami Terhadap Isteri dalam Perkara Cerai Talak. University of Bengkulu Law Journal, 7(1).
Soenarto. (2009). Peran Aktif Hakim Dalam Perkara Perdata. Prenadamedia Group.
Suadi, A. (2020). Analisis Yuridis Hak Ex Officio dalam Melindungi Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum Sebagai Pihak. Kencana.
Tasdiq, N. (2020). IMPLEMENTASI NAFKAH IDDAH PADA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE. AL-SYAKHSHIYYAH Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan, 2(1), 64–74. https://doi.org/10.35673/as-hki.v2i1.814
Yonata, F. (2020). Manifestasi Gender dalam Buku Ajar. Sulur Pustaka bekerja sama dengan STAIN SAR Press.