Peran Majlis Diba’iyah Dalam Membina Silaturahim Masyarakat Di Kelurahan Paju Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo

  • Murdifin Murdifin Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo
  • Agus Setyawan Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo
Keywords: Dibaiyah, Silaturrahim, Masyarakat

Abstract

Abstrak

Silaturahim dalam kegiatan diba’iyah ini dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan hubungan masyarakat dalam bentuk kekerabatan, tetangga, maupun persaudaraan, bahkan turut pula membawa efek yang sangat positif bagi pribadi orang yang melakukannya. Silaturrahim merupakan salah satu perwujudan dari pada perintah ajaran agama islam yaitu “hablum minannass” menjalin hubungan horisontal dengan sesama manusia. Untuk mengungkapkan hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan pada metode pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, metode analisis datanya menggunakan konsep dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Adanya kegiatan diba’iyah ini dapat menambah jalinan silaturahim warga Kelurahan Paju semakin erat, hal ini dikarenakan dengan diadakannya kegiatan diba’iyah masyarakat meluangkan waktu untuk berkumpul dengan tetangganya sehingga terjalinlah komunikasi yang erat antar warga. Mereka saling menyapa, saling berjabatangan ketika baru datang maupun ketika mau pulang dari kegiatan diba’iyah, 2) Kendala dalam melaksanakan dib’an di Kelurahan Paju yaitu: kurangnya minat dari warga sehingga kegiatan dib’iyah tidak bisa berjalan dengan rutin, selain itu dengan minimnya generasi penerus yang bisa vokal sehingga kegiatan diba’iyah sulit berjalan pada setiap minggunya. Kurangnya dukungan dari sesepuh untuk pembinaan generasi muda sehingga lambat laun kegiatan diba’iyah bisa pudar. Hal lain yang menjadi kendala adalah alat untuk mengiringi dibaiyah seperti kompang dan lainyya sangat kurang, ada namun sudah tak layak pakai lagi.

Abstract

Gathering in this diba'iyah activity is intended to maintain harmonious community relations in the form of kinship, neighbors, and brotherhood, even contributing to a very positive effect on the person who does it. Silaturrahim is one of the manifestations of the commandments of Islamic teachings, namely "hablum minannass" to establish horizontal relationships with fellow humans. To reveal this, researchers used a qualitative approach. Whereas in the data collection method, researchers used interview, observation, and documentation methods. Then, the data analysis method uses the concept of Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. From the results of the research it was found that: 1) The existence of this diba'iyah activity can increase the relationship between the residents of Paju Village, this is because with the holding of activities in the community, people take the time to gather with their neighbors so that close communication between residents is established. They greet each other, shake each other when they just arrive or when they want to come home from the diba'iyah activities, 2) Obstacles in carrying out pemb'an in Paju Village, namely: lack of interest from residents so that activities cannot run regularly, besides the lack of future generations who can be vocal so that diba'iyah activities are difficult to run on a weekly basis. Lack of support from elders for fostering the younger generation so that gradually diba'iyah activities can fade. Another thing that becomes an obstacle is that the tools to accompany the training, such as Kompang and others, are very lacking, but they are no longer suitable for use.

References

Astrid, Susanto, (1997) Komunikasi Dalam Teori dan Praktek Bandung : Bina Cipta..

Aziz, M. Ali,(2004). Ilmu Dakwah (Jakarta : Kencana.

Bakhtiar, Wardi, (19990. Metode Penelitian Dakwah, Jakarta: Logos Wacana.

Cangara, Hafied, (1998). Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Misbahuddin, M. (2018). Pembangunan Budaya Dalam Masa Islam Awal. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 13(02), 332-347. https://doi.org/10.37680/adabiya.v13i02.29

Moleong, Lexi J., (2006) Metode penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Munir, M dan Wahyu Ilahi, (2006). Managemen Dakwah, Jakarta : Kencana.

Nazir, Moh., (1998). Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia..

Sahfutra, S. (2019). Konflik dan Bina Damai Masyarakat Multirelijius: Studi Masyarakat Turgo Lereng Merapi Yogyakarta. MUHARRIK: Jurnal Dakwah Dan Sosial , 2 (2), 71-97. https://doi.org/10.5281/zenodo.3540507

Suprayogo, Imam, (2001) Metode Penelitian Sosial Agama Bandung: Remaja Rosda Karya.

Widjaja, A.W, (1986). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bima Aksara.

Yafi, Ali, (1992). Dakwah dalam Al Qur’an dan As-Sunah Jakarta : Makalah Seminar

Published
2019-07-25
How to Cite
Murdifin, M., & Setyawan, A. (2019). Peran Majlis Diba’iyah Dalam Membina Silaturahim Masyarakat Di Kelurahan Paju Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Journal of Community Development and Disaster Management, 1(2), 101-116. https://doi.org/10.37680/jcd.v1i2.742
Abstract views: 827 , PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 6536