Asupan Gula dan Efek Psikologis Pada Tubuh Manusia (Sugar Intake and the Psychological Effect in Human Body)

Authors

  • Gading Giovani Putri UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

DOI:

https://doi.org/10.37680/almikraj.v5i01.6171

Keywords:

diabetes, gula, hiperaktif, obesitas, stress

Abstract

Tren makanan dan minuman manis menyebabkan tingginya pola konsumsi gula di masyarakat.  Konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan dan gangguan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang asupan gula serta efek psikologisnya pada tubuh manusia. Jenis penelitian ini yaitu studi literatur. Pencarian sumber referensi utama berupa jurnal nasional dan internasional yang dipublikasikan tahun 2014-2024 dan diakses melalui google scholar. Data Riskesdas 2018 menunjukkan konsumsi minuman manis >1 kali per hari. Survei di Jawa Tengah menunjukkan konsumsi gula melebihi anjuran yaitu 63,38 gram/orang/hari. Konsumsi gula menurunkan aktivitas HPA-axis, selanjutnya dopamine dan opioid dilepaskan sehingga muncul kepuasan dan rasa nyaman yang dapat menurunkan stres. Kelebihan energi akibat tingginya konsumsi gula akan disimpan dalam jaringan lemak yang ditandai dengan pertambahan berat badan yang memicu obesitas dan berisiko tinggi menderita diabetes. Tingginya konsumsi gula dapat memicu disfungsi persinyalan dopaminergic yang menghambat korteks frontal otak untuk mengontrol perilaku, dampaknya muncul gejala hiperaktif pada anak. Asupan gula yang tinggi diperoleh melalui kebiasaan konsumsi makanan dan minuman manis dengan frekuensi sering. Konsumsi gula dapat menurunkan stress dan memberi kepuasan. Konsumsi gula yang tinggi dapat memicu munculnya gejala hiperaktif pada anak dan meningkatkan risiko obesitas serta diabetes.

Downloads

Published

2024-10-15