Adab Berhias Muslimah Perspektif Ma’nā-cum-Maghzā tentang Tabarruj dalam QS Al-Ahzab 33
Muslimah Dress Up Manner in the Ma’nā-cum-Maghzā Perspective of Tabarruj in QS Al-Ahzab 33
Abstract
One of the intriguing issues in the Islamic study is about women. Qur'an is used as a way of life for humans because it is believed to include various rules regarding all aspects of their life, including on Muslimah dress up manner. Today, many women spend money on physical treatments. This shows that women are getting more and more excessive about how to dress up with the aim of a compliment and attract others which is contrary to the tabarruj prohibition in the QS Al-Ahzab 33. The formulation of the problem in this paper is how the historical meaning and significance and the 'dynamic significance' of the verse. Applying the ma'nā-cum-maghzā hermeneutics perspective, it can be concluded that tabarruj was a bad behavior of women who were excessively ornate in the jahiliyyah era and becomes relevant again at this time. Although the verse was revealed to the wives of the Prophet, it is relevant for all Muslim women until now because of its universal moral message. This paper concludes the dress up manner for Muslimah to avoid tabarruj, including avoiding the intention not to flaunt in front of non-mahram, using make up means as needed, dressing up with the aim of ibadah by reading basmalah and prayers.
Salah satu isu yang menarik dalam kajian Islam adalah tentang perempuan. Al-Qur'an dijadikan pedoman hidup bagi manusia karena diyakini memuat berbagai aturan tentang segala aspek kehidupan, termasuk tentang tata cara berbusana bagi Muslimah. Saat ini, banyak wanita menghabiskan uang untuk perawatan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa wanita semakin berlebihan dalam hal berdandan dengan tujuan untuk mendapat pujian dan menarik orang lain, yang mana hal ini bertentangan dengan larangan tabarruj dalam QS Al-Ahzab 33. Tulisan ini bertujuan mengungkap makna dan signifikansi historis serta makna dinamis ayat tersebut. Dengan menggunakan perspektif hermeneutika ma'nā-cum-maghzā, dapat disimpulkan bahwa tabarruj adalah perilaku buruk perempuan yang berhias secara berlebihan di era jahiliyyah dan menjadi relevan kembali saat ini. Meskipun ayat tersebut diturunkan kepada istri-istri Nabi, namun tetap relevan bagi semua wanita Muslim hingga saat ini karena pesan moralnya yang universal. Tulisan ini menyimpulkan adab berhias bagi muslimah untuk menghindari tabarruj, antara lain menghindari niat untuk tidak pamer di depan non-mahram, menggunakan make up sesuai kebutuhan tidak secara berlebihan, berdandan untuk tujuan ibadah dengan diawali membaca basmalah dan doa.
Downloads
References
Afifah, Zuhroful. “Tafsir Larangan Bersolek (Tabarruj) Dalam Surah Al-Ahzab: 33 Menurut at-Thabari.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014.
Al-Azizi, Abdul Syukur. Kitab Lengkap Dan Praktis Fiqh Wanita. NOKTAH, 2017.
Al-Barudi, Imad Zaki. Tafsir Al-Qur’an Wanita. Pena Pundi Aksara, 2007.
Al-Hafidz, Ahsin W. Kamus Ilmu AlQuran. Jakarta: Amzah, 2005. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=438068.
Al-Qurthubi, Imam. Tafsir Al Qurthubi Jilid 2. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007. http://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=5098.
Al-Razi, Fakhruddin. Mafatih Al-Ghaib. Bayrut: Dar al-Fikr, 1981.
Al-Sya’rawi, Mutawalli. Tafsir Al-Sya’rawi. Majma’ al-Buhuts al-Islamiyah, 1961.
Ali, Muhammad Ibnu Muhammad. “Hijab Risalah Tentang Aurat.” Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002.
As-Suyuthi, Jalaluddin, and Jalaluddin Al-Mahalli. “Tafsir Jalalain.” Surabaya: Imaratullah, 2003.
Asikh, Muhamad Nur. “Makna Tabarruj Menurut M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Miṣbāh Dan Relevansinya Di Era Sekarang.” UIN Walisongo Semarang, 2018.
Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir. Tafsir Ath-Thabari Jilid 21 : Surah: Al Ahzaab, Saba’ Faathir, Yaasiin Dan Ash-Shaaffaat. Jakarta: Pustaka Azzam, 2009. http://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=11546.
Bahtar, Bahtar. “Eksploitasi Wanita Di Media Massa: Teori Perspektif Sosial Dan Komunikasi Islam.” HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 3, no. 3 (September 15, 2006): 275–86. https://doi.org/10.24239/JSI.V3I3.272.275-286.
binti Nordin, Sarimah, Sulaiman Shakib bin Mohd Noor, and Mohd Al’Ikhsan bin Ghazali. “Fenomena Tabarruj Masa Kini Dalam Kalangan Wanita Muslimah.” In Proceedings of the International Conference on Education towards Global Peace, 2016.
Firmansyah, F. “Konsep Tabarruj Dalam Hadis: Studi Tentang Kualitas Dan Pemahaman Hadis Mengenai Adab Berpakaian Bagi Wanita.” AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies 1, no. 2 (July 1, 2017). http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/attahdits/article/view/711.
Hamka. Tafsir Al-Azhar, Juz XXII. Jakarta: Pustaka Panjimas, 2002.
Ibnu ‘Asyur, Al-Tahir. Al-Tahrīr Wa Al-Tanwīr Juz 12. Tunisiyyah, 1984.
Lahitani, Sulung. “8 Potret Orang Yang Lakukan Segala Cara Demi Viral Di Medsos - Citizen6 Liputan6.Com.” Liputan6.com. Accessed December 15, 2021. https://www.liputan6.com/citizen6/read/4453263/8-potret-orang-yang-lakukan-segala-cara-demi-viral-di-medsos.
Manzur, Ibnu. Lisan Al-Arab. Cairo: Dar al-Ma’arif, n.d.
Munawwir, Ahmad Warson. Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.
“Musnad Ahmad.” Accessed December 15, 2021. https://carihadis.com/Musnad_Ahmad/.
Muthahhari, Murthada. Wanita [Dan] Hijab. Jakarta: Lentera Basritama, 2000. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=385486.
Nur Azmi, Vera. “Makna Tabarruj Perspektif Hadits Dalam Kitab Syarah Shahih Muslim Karya Imam An-Nawawi (631-676 H.).” Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin 2, no. 2 (2022): 218–34. https://doi.org/10.15575/JPIU.13591.
Seknun, Muslih Muhaimin. “Eksploitasi Wanita Di Era Kontemporer:(Studi Analisa Tafsir Tabarruj Dalam Al-Qur’an).” Jakarta: Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah, 2018.
Shihab, M Quraish. “Tafsir Al-Misbah.” Jakarta: Lentera Hati 2 (2002).
Shihab, Muhammad Quraish. Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw. Dalam Sorotan Al-Qur’an Dan Hadits-Hadits Shahih. Lentera Hati, 2011.
Sudariyah, Sudariyah. “Konstruksi Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur Karya M Hasbi Ash-Shiddieqy.” SHAHIH: Journal of Islamicate Multidisciplinary 3, no. 1 (June 10, 2018): 93–106. https://doi.org/10.22515/SHAHIH.V3I1.1282.
Syahdan, Tezar Alfi. “Pemahaman Dan Pengalaman Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011 (Studi Kasus Hadis Tabarruj).” UIN syarif Hidaytullah Jakarta : Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat, 2011, 2011. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1457.
Syakir, Syaikh Ahmad. Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1. Edited by Suharlan Agus M’mun. Jakarta: Darus Sunnah Press, 2016. http://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=13880.
Syamsuddin, Sahiron, ed. Pendekatan Ma’na-Cum-Maghza Atas Al-Qur’an Dan Hadis: Menjawab Problematika Sosial Keagamaan Di Era Kontemporer. Yogyakarta: Asosiasi Ilmu Alquran & Tafsir se-Indonesia, 2020. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40730/1/MAGNA CUM MAGHZA.pdf.
Wati, Mirna, and Hasep Saputra. “The Concept of Tabarruj in the Qur’an According to Muslim Commentators.” AJIS: Academic Journal of Islamic Studies 3, no. 2 (December 30, 2018): 163–90. https://doi.org/10.29240/AJIS.V3I2.577.
Copyright (c) 2021 Mahfidhatul Khasanah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author(s) retain/s the copyright and grant/s Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan the first publication rights licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0) which allows others to access (search, read, download and quote), share (copy and redistribute the material in any media or format) and adapt (mix, modify and develop) works for legitimate purposes, even commercially, with recognition of the authorship of the work and its initial publication in this journal.