Pemberdayaan Objek Wisata Bukit Widodaren Desa Sendang Ijo Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri

Empowerment of the Management of the Widodaren Hill Tourism Object, Sendang Ijo Village, Selogiri District, Wonogiri Regency

  • SENNA VIRGIAWAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
  • Augustin Rina Herawati Universitas Diponegoro Semarang
  • Ida Hayu Dwimawanti Universitas Diponegoro Semarang
Keywords: Bukit Widodaren, Objek Wisata, Pemberdayaan

Abstract

This mentoring aims to discuss empowerment activities carried out on the Widodaren hill, Sendang Ijo Village, Selogiri District, Wonogiri Regency. The mentoring method uses an asset-based community development (ABCD) approach. Based on the results of the first stage of assistance is to identify individual assets and institutional associations that make up the community. The second stage is to equate the interests or needs of these advantages. The third stage in the development of Widodaren hill tourism is to form associations and organizations that actively manage Widodaren hill to become tourism. The results of the assistance found that the empowerment of the Widodaren Hill tourist attraction was carried out in stages because it required coordination of interested parties in the community so that it became a superior tour. This means that the construction of the Widodaren hill has an impact on economic development for the community.

 

Pendampingan ini bertujuan untuk membahas kegiatan pemberdayaan yang dilakukan di bukit Widodaren Desa Sendang Ijo Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Metode pendampingan menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat berbasis aset (ABCD). Berdasarkan hasil pendampingan tahap pertama adalah mengidentifikasi aset individu dan asosiasi institusional yang membentuk komunitas. Tahap kedua adalah dicocokkan menyamakan kepentingan atau kebutuhan akan kelebihan tersebut. Tahap ketiga dalam pengembangan wisata bukit Widodaren dibentuk paguyuban dan organisasi yang secara aktif mengelola bukit Widodaren menjadi wisata. Hasil pendampingan didapatkan bahwa pemberdayaan objek wisata Bukit Widodaren dilakukan secara bertahap karena membutuhkan koordinasi pihak-pihak yang berkepentingan dalam masyarakat agar menjadi wisata yang unggul. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengembangan bukit Widodaren memberikan dampak pengembangan ekonomi bagi masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bobsuni, N., & Ma’ruf, M. F. (2021). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Objek Wisata Alam (Studi Kasus Wisata Bukit Kapur Setigi, Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik). Publika, 215–226.

Fathoni, T., Asfahani, A., Munazatun, E., & Setiani, L. (2021). Upaya Peningkatan Kemampuan Public Speaking Pemuda Sragi Ponorogo. Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement, 2(1), 23–32.

Fitrianto, A. R., Amaliyah, E. R., Safitri, S., Setyawan, D., & Arinda, M. K. (2020). Pendampingan dan sosialisasi pada usaha toko kelontong dengan metode ABCD (Asset Based Community Development) sebagai upaya pemberdayaan ekonomi dan peningkatan literasi usaha toko kelontong. Jurnal Abdidas, 1(6), 579–591.

Harahap, E. P., Rahardja, U., & Salamuddin, M. (2019). Aplikasi Panduan dan Pembayaran Tiket Masuk Mendaki Gunung Menggunakan Metodologi Sistem Multimedia Luther-Sutopo. Sains Dan Teknologi Informasi, 4(2), 9–16.

Listyorini, H., Aryaningtyas, A. T., Wuntu, G., & Aprilliyani, R. (2022). Merintis desa wisata, menguatkan kerjasama badan usaha milik desa dan kelompok sadar wisata. Kacanegara Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 67–74.

Maruti, E. S. (2021). Tipologi Cerita Cinta Rara Mendut-Pranacitra. Cerita Rakyat, Budaya, dan Masyarakat, 160.

Maryani, N., Paramita, V. S., Prabowo, J., & Adialita, T. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pariwisata pada Destinasi Wisata Stone Garden dan Gua Pawon. Rahmatan Lil’Alamin Journal of Community Services, 1–14.

Mukhirto, M., & Fathoni, T. (2022). Strategi Pemerintah Desa Gandukepuh Terhadap Pengembangan Objek Wisata Religi. Journal of Community Development and Disaster Management, 4(1), 23–35.

Ningsih, T. R. (2017). Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Melalui Pengembangan Sumber Daya Lokal. Lembaran Masyarakat, 3(1), 57–78.

Nurhasanah, I. S., Alvi, N. N., & Persada, C. (2017). Perwujudan pariwisata berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat lokal di Pulau Pahawang, Pesawaran, Provinsi Lampung. Tata Loka, 19(2), 117–128.

Priyanto, R., Syarifuddin, D., & Martina, S. (2018). Perancangan model wisata edukasi di objek wisata Kampung Tulip. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1).

Subekti, E. E., Fajriyah, K., & Agung, M. (2020). Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Bukit Sulistiyo di Desa Kalitengah. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 293–299.

Yatmaja, P. T. (2019). Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dalam Mengembangkan Pariwisata Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan, 10(1), 27–36.

Published
2022-10-31
How to Cite
VIRGIAWAN, S., Herawati, A., & Dwimawanti, I. (2022). Pemberdayaan Objek Wisata Bukit Widodaren Desa Sendang Ijo Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement, 3(2), 479-490. https://doi.org/10.37680/amalee.v3i2.1777
Abstract views: 407 , PDF (Indonesia) downloads: 368