Sekolah Balita sebagai Upaya Pendampingan Pengentasan Gizi Buruk pada Balita di Kelurahan Bulak Banteng Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.37680/amalee.v1i2.330Keywords:
ibu balita, malnutrisi, nutrisi balita, parenting, sekolah balitaAbstract
The purpose of this study is to improve the nutritional status of toddlers whose status is still at the threshold below the red line (BGM - Bawah Garis Merah) and malnutrition that mostly caused by parenting practices that do not meet health standards. Child feeding, food menu presentation, and environmental hygiene were among several factors that cause the occurrence of BGM and malnutrition in toddlers in Bulak Banteng village of Kenjeran District, Surabaya City. In this program, the researchers used the Participatory Action Research (PAR) social research method that consists of three interconnected words (participation, research and action). In the process, researchers come with nutritionists, Posyandu cadres, and toddlers’ mothers who are affected by malnutrition. The first program creates study groups to make it easier to organize and research together, called Toddler School "Anak Aktif Ceria". The results obtained indicate that there is an increase in knowledge of toddlers’ mothers and as expectedly an increase in body weight as concrete evidence that parents are implementing the knowledge gained through the toddler school.
Keywords: malnutrition, parenting, toddlers’ mother, toddlers’ nutrition, toddler school
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan status gizi balita yang statusnya masih di ambang batas di bawah garis merah (BGM - Bawah Garis Merah) dan gizi buruk yang sebagian besar disebabkan oleh praktik pengasuhan yang tidak memenuhi standar kesehatan. Pemberian makanan anak, penyajian menu makanan, dan kebersihan lingkungan adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya BGM dan gizi buruk pada balita di desa Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Dalam program ini, para peneliti menggunakan metode penelitian sosial Participatory Action Research (PAR) yang terdiri dari tiga kata yang saling berhubungan (partisipasi, penelitian dan tindakan). Dalam prosesnya, peneliti datang dengan ahli gizi, kader Posyandu, dan ibu balita yang terkena gizi buruk. Program pertama menciptakan kelompok belajar untuk membuatnya lebih mudah untuk mengatur dan meneliti bersama, yang disebut Sekolah Balita "Anak Aktif Ceria". Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu balita dan seperti yang diharapkan peningkatan berat badan sebagai bukti nyata bahwa orang tua menerapkan pengetahuan yang diperoleh melalui sekolah balita.
Kata Kunci: ibu balita, malnutrisi, nutrisi balita, parenting, sekolah balita
Downloads
References
Adisasmito. (2008). Sistem Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Andriani, Merryana dan Bambang Wiratjatmadi. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan, Jakarta: Kencana.
Afandi, Agus. dkk. (2016). Modul Participatory Action Research. Surabaya : LPPM UIN Sunan Ampel.
A. Partan, Pius, dan M. Dahlan Al-Barry. (2006). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Aziz, Erwati. (2013). Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azkha, Nizwardi, “Pemanfaatan Komposter Berskala Rumah Tangga”, dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, I (2).
Barasi, Mari E. (2007). Ilmu Gizi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Daniel, Moehar. dkk. (2008). PRA (Participatory Rural Apraisal). Jakarta : PT Bumi Aksara.
Departemen Kesehatan RI. (2005). Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan, Buku Kesehatan Ibu dan Anak. (1997). Jakarta : Depkes dan Jica.
Fiasro, Adrivasti dan Edison dkk. “Implementasi Penanggulangan Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman”. dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2013- Maret 2014, Vol. 8, No. 1.
Hendarto, Aryono .Dahlan Ali Musa. “Hubungan Status Gizi dan Kekerapan Sakit
Balita Penghuni Rumah Susun Kemayoran Jakarta-Pusat”dalam Jurnal Sari
Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002.
Istiany, Ari dan Rusilanti, Gizi Terapan,. (2014). Bandung : PT Remaja Rosydakarya.
Mikkelsen, Britha. (2003). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya
Pemberdayaan. Yogyakarta: Yayasan Obor.
Morrison. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: PT
Indeks.
Nur Hadriyanti, Aisyah. “Pemukiman Kumuh, Sebuah Kegagalan Pemenuhan Aspek
Pemukiman Islami”, dalam Jurnal Teknik Arsitektur, Vol. 1, No. 3, Tahun 2011.
Patmonodewo, Soemantri. (2013). Pendidikan Anak Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. (2013). Social Mapping. Bandung : Rekayasa
Sains.
Sasmita, Iva. “Pendidikan Alternatif Perempuan: Perlawanan Terhadap Mainstream
Pendidikan”, dalam Jurnal Perempuan, No. 44 Tahun 2005.
Slamet, Y. (1994). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi, Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
Shihab, M. Quraisah. (2007). Tafsir Al-Misbah, Jakarta : Lentera Hati.
Suhardjo. (1996). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumantri, Arif. (2010). Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Kencana.
TIM Kementrian Kesehatan RI. (2011). Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
TIM Penyusun Rencana Aksi Nasional Pangan Dan Gizi. (2007). Rencana Aksi
Nasional Pangan dan Gizi 2006 – 2010. Jakarta : Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Yuliana, “Keterkaitan antara Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Status Gizi
Balita di Indonesia”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 065. Tahun Ke-13, Maret 2013.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who submit manuscript retain its copyright and grant Amalee right of first publication licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0) that allows others to access (search, read, download, and cite), share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon any material) the work for any lawful purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement.